Kampanye ini bertujuan untuk mengajak pengemudi mobil lebih berhati-hati ketika jalan di musim salju. Kondisi panik, biasanya muncul ketika ban kehilangan traksi pada permukaan jalan yang tertutup salju. Mengakibatkan pengemudi biasa mengentakan atau memutar kemudi mobil dengan panik ke kanan atau kiri, berusaha menyeimbangkan kondisi mobil yang bergerak tidak terkontrol.
Masalahnya, aksi panik ini justru meningkatkan risiko bahaya di jalan. Mobil justru bisa semakin kehilangan arah atau yang terburuk bisa berpindah ke jalur lawan, dan menabrak kendaraan lain.
Dalam kampanye ini, ketika kehilangan traksi, pengemudi diminta supaya tidak panik dan segera melepaskan kaki dari pedal gas, tanpa menggerakkan kemudi. Dengan memperlambat laju mobil, traksi akan kembali didapat, baru kemudian mengarahkan kemudi ke jalur yang benar.
Meski positif, sebagian warga agak kesal dengan kata-kata kampanye yang dipilih pihak berwenang. Pihak pemerintah pusat kemudian memutuskan untuk menghentikan sementara kampanye ini, karena lebih meresahkan ketimbang hal positif yang diperolehnya.
"Pesan ini kami menginginkan pengemudi untuk tetap menjaga laju kendaraanya di jalur yang benar dan keluar dari kondisi bukan di jalan utama," jelas Lee Axdahl, Direktur Keselamatan Jalan Tol.
Pihak berwajib yang ikut menyimpulkan kampanye ini, mengaku tidak naif dan mengetahui kata berarti ganda yang menyasar pada satu perilaku seksual. Tetapi, dengan slogan yang lebih dikenal dan menarik, justru mampu menarik perhatian orang lebih banyak, terutama pengemudi muda karena mereka yang dipercaya paling sering mengalami kecelakaan seperti itu.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Kampanye Berkendara Unik di Dakota Selatan di blog Pod Natchnionym Grafomanem jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.